TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Pertaruhan Kedudukan {2}



Pertaruhan Kedudukan {2}

0 Chen Liao Xuan tampak menatap Liu Anqier dengan begitu dalam, dia sama sekali tak pernah menyangka jika saat ini pada akhirnya dia akan berpisah dengan Liu Anqier untuk waktu yang lama lagi. Sebenarnya, dia benar-benar ingin tinggal di sini lebih lama, namun jika itu terjadi yang akan menjadi masalah paling besar adalah orang-orang dari Cheng Wan Nian yang akan terus merangsek semua kekuasaan untuk melengserkannya. Sebab di sana masih banyak yang harus dilindungi. Terutama Lim Ming Yu. Sosok yang kini sedang mengandung anaknya dan dia harus memberikan yang terbaik sampai anaknya itu lahir dan menyandang status sebagai Putra Mahkota.     
0

Entah kenapa, setiap kali Chen Liao Xuan mengingat apa yang akan terjadi nanti, apa yang akan terjadi kepada anaknya akan menjadi sulit. Ini sama saja seperti apa yang terjadi kepadanya, meski bukan ada anak lain yang akan menjadi pesaing. Tapi sama saja, kedudukannya sampai kapan pun akan menjadi sebuah hal yang tidak bisa dihindari lagi. Membuat kedudukan juga kehidupan calon anaknya menjadi semakin sulit. Namun, apa pun itu. apa pun itu pasti Chen Liao Xuan akan lakukan. ini tidak seperti jika dia begitu ingin untuk kembali ke istana langit sama sekali. bukan sama sekali, toh jika dia bisa memilih, dia lebih memilih untuk kembali dengan Liu Anqier. dia lebih memilih menjadi manusia dari pada harus tinggal di kerajaan langit yang Chen Liao Xuan tahu jika di sana masih begitu banyak sekali hal yang membuatnya akan semakin membingungkan luar biasa.     

"Aku pergi dulu," kata Chen Liao Xuan pamit. Liu Anqier tampak menganggikkan kepalanya kemudian dia memandang Chen Liao Xuan dengan mimik wajah sedihnya,     

Entah mengapa dia merasa jika semua ini akan menjadi semakin sulit. Sulit yang tidak bisa membuat semua orang susah bernapas dan lain sebagainya. dia pasti akan rindu dengan Chen Liao Xuan. Chen Liao Xuan akan membuatnya menjadi sosok yang perindu luar biasa. Setelah ini, Chen Liao Xuan adalah sosok yang membuatnya rindu, tapi dia kemudian Chen Liao Xuan akan kembali kepada para selirnya. Mereka akan bersama, dan memadu cinta kasih berdua.     

Memadu cinta? Kenapa setiap kali Liu Anqier memgingat hal itu membuat Liu Anqier semakin sesak. Dia tidak tahu bagaimana hubungan mereka, sebab selama Liu Anqier di sana juga dia sama sekali tidak tahu bagaimana kehidupan pribadi mereka.     

"Tao, Kang, kalian harus hati-hati, ya. Semuanya yang ada di alammu, dan kerajaan iblis Bibi harapkan semoga semuanjadi leboh baik tanpa ada masalah sedikitpun. Bibi, Anqier, dan Si Qi pasti akan sangat merindukan kalian. Jangan sungkan-sungkan untuk datang, dan jangan pernah malu jika malu untuk mampir," kata Liu Ding Han.     

Chen Liao Xuan dan Jiang Kang Hua pun menganggukkan kepala mereka dengan penuh semangat.     

"Baiklah, Bibi Liu. Kami pasti akan sering berkunjung,"     

"Kau untuk apa berkunjung kesini, Prajurit Jiang? Apakah kau memiliki kepentingan di sini?" ketus Chen Liao Xuan, Jiang Kang Hua langsung melotot.     

"Hamba disuruh Bibi Liu untuk sering berkunjung," bela Jiang Kang Hua pada dirinya sendiri.     

"Kau tahu jika itu hanya basa-basi?" kata Chen Liao Xuan yang tak kalah lebih menyeramkan dari pada sebelumnya.     

"Sudah-sudah, apa kalian tidak lelah untuk bertengkar setiap waktu? Entah mengapa dari pada menjadi seorang prajurit dan Raja, kalian lebih pantas menjadi seorang sahabat,"     

"Tidak mungkin!" jawab keduanya kompak, saling pandang dengan mimik wajah sama-sama kesal luar biasa. Untuk kemudian, Jiang Kang Hua berdehem dan menundukkan wajahnya dalam-dalam.     

"Lagi pula, Bibi. Apakah ada di dunia ini seorang Raja bersahabat dengan prajurit rendahan seperti laki-laki jelek ini?" kata Chen Liao Xuan. Liu Ding Han pun akhirnya terkekeh juga.     

"Kau benar juga, Tao. Namun seperti itu, tidak akan pernah mengurangi kekarismatikan seorang Raja kalau dia mau untuk berteman dengan prajurit. Malah mereka akan lebih terlihat sangat keren sekali, bukan?"     

"Tapi di dunia iblis tidak memandang itu, Bibi. Di sana jauh lebih mengerikan dari pada di sini. Jangankan hanya prajurit rendahan seperti dia saja, Raja pun dengan sangat mudah dilengser dari segala arah, Bibi,"     

Mendengar hal itu, Liu Ding Han agaknya merasakan apa yang membuat Chen Liao Xuan khawatir setengah mati.     

"Baiklah, kalian hati-hati ya," putus Liu Ding Han pada akhirnya.     

Chen Liao Xuan memandang Liu Anqier lagi, kemudian dia tersenyum tipis. Dia sama sekali tak mengatakan apa pun kepada Liu Anqier, dan dengan segera dia naik di atas kudanya kemudian Jiang Kang Hua ikut naik di atas kuda juga. keduanya kini langsung pergi sambil memacu kuda mereka dengan begitu cepat dan dengan kekuatan tinggi.     

Sementara itu, Liu Anqier tampak mengembuskan napas beratnya memandang Chen Liao Xuan pergi.     

"Apa yang akan membuatmu bahagia? Ataukah yang membuatmu bersedih? Kau tahu bukan jika kekasihmu itu adalah seorang Raja, Raja apa pun itu kenyataannya dia adalah seorang Raja. Bukankah seharusnya kau bahagia jika Raja kembali ke tempatnya? Ke istananya dengan damai dan bahagia?" kata Yang Si Qi. Liu Anqier pun menundukkan kepalanya.     

"Andai kau tahu istana iblis itu seperti apa. Pasti kau tidak akan pernah mengatakan hal itu, Si Qi. Bahkan rasanya, lebih baik seribu kali tinggal seperti kita. meski jauh dari tahta dan kemewahan setidaknya kita bisa hidup bahagia selamanya."     

"Memangnya di istana iblis seperti apa, Anqier?" tanya Yang Si Qi pada akhirnya. Ibunya pun mengangguk, pertanda jika dua wanita itu sangat penasaran dengan cerita dari Liu Anqier.     

Liu Anqier pun kini berjalan, ujung pakaiannya tampak menyapu dedaunan yang gugur dan bertumpuk dengan sangat indahnya.     

"Di istana iblis semua makhluknya benar-benar tidak memiliki moral. Selir pertama dari Kerajaan Iblis yaitu Selir Cheng tidak pernah membuat hal yang pantas. Dia memang diberi anugerah oleh langit menjadi sosok iblis yang sempurna seperti Dewi. Kecantikan, dan tubuh yang indah mempesona. Tapi karena kedatanganku atau entah karena mungkin dia cemburu kepadaku, dia menghalalkan berbagai cara untuk mendapat kedudukannya itu. dia membuat semua yang ada di sana tunduk di bawah kakinya bahkan termasuk dengan ayahnya sendiri dengan cara dia menjual tubuhnya."     

"Maksudnya?"     

"Dia tidur dengan Kasim, Tabib Istana, Penasihat Raja, bahkan ayahnya sendiri hanya untuk sebuah dukungan dan perlingungan kalau dia akan dijadikan Ratu. Agar seluruh kekuasaan di istana ada di dalam kendalinya dan membuat Yang Mulia Raja tidak memiliki pilihan lain, hanya ada dua pilihannya. Menuruti apa pun yang dikatakan oleh Selir Cheng untuk menjadikan Selir Cheng Ratu, atau jika Yang Mulia Raja menolak, maka dia akan didepak dan Selir Cheng menjadi Ratu tunggal tanpa Raja di istana iblis,"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.